PENERAPAN GHP DAN GMP "POLLARD GANDUM DAN BRAN GANDUM" SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK
Pollard dan Bran gandum merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan gandum yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Pollard gandum merupakan hasil ikutan dari pengolahan biji gandum menjadi terigu yang sebagian besar terdiri dari kulit bagian dalam biji gandum (inner cuticle dan lapisan aleurone) yang terpisah dalam proses pembersihan dan penggilingan serta memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan bran gandum, sedangkan Bran gandum merupakan hasil ikutan dari pengolahan biji gandum menjadi terigu yang sebagian besar terdiri dari kulit bagian luar biji gandum (outer cuticle dan lapisan aleurone) yang terpisah dalam proses pembersihan dan penggilingan serta memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan pollard gandum. Hasil samping tersebut memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Pollard gandum juga dikenal sebagai bahan pakan yang memiiki palatabilitas cukup tinggi.
Pollard gandum tidak memiliki antinutrisi, namun penggunaanya sebagai bahan pakan ternak harus dibatasi, maksimal 40% dari total ransum karena mengandung zat pencahar yang bisa menyebabkan mencret. Akan bernilai sangat baik apabila diberikan pada ternak-ternak dara. Kualitas pollard lebih baik daripada jagung, namun lebih rendah daripada kualitas protein bungkil kedelai. Untuk meningkatkan kandungan nutrisinya, pollard dapat difermentasi dengan menggunakan kapang aspergillus niger.
SNI 7992: 2014 tentang Hasil Ikutan Pengolahan Biji Gandum (Wheat Pollard dan Wheat Baran) - Bahan Pakan Ternak merupakan aturan standar produk Pollard dan Bran gandum. Didalamnya terdapat aturan-aturan pengambilan mutu dan analisis, standar mutu, standar pengemasan dan standar pelabelan produk. Isi dari SNI tersebut dapat dilihat dalam infografis sebagai berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1xtNuFUYXdHtAeBO5CdEcHcd0pOI5oQBk?usp=dri ve_link
Penggunaan pollard dan bran gandum sebagai bahan pakan sapi dan ternak lain sudah umum dilakukan oleh para peternak. Namun, masalahnya distribusi pollard dan bran gandum belum merata di semua daerah di Indonesia. Ada yang mudah mendapatkannya dan ada yang sulit. Secara kualitas, pollard gandum itu lebih bagus daripada dedak padi, meskipun harganya lebih mahal dari dedak padi. Peternak diharapkan mampu memanfaatkan hasil samping pertanian secara maksimal sebagai bahan pakan ternak lokal agar limbah termanfaatkan dan peternak sejahtera.